Wednesday, July 17, 2013

Jepang tidak menggunakan magnitude(scala richter) untuk memperkirakan Gempa

yups sahabat Diary Jepang,dijepang untuk gempa bumi di ukur dengan shindo

Shindo adalah skala 0 - 7 untuk intensitas gempa,dan 7 adalah untuk gempa terkuat..

ukuran2 Shindo

Shindo 0 - 2
Sering terasa. Orang mungkin mendengar suara berderak ringan atau merasa kehilangan keseimbangan sedikit.

Shindo 3
Terlihat. Bangunan bergoyang sedikit - orang mulai merasa takut.

Shindo 4
Bangunan bergoyang..perabotan rumah mulai bergerak.benda2 yang tergantung mulai bergoyang..dan akan timbul rasa panik bagi orang2

Shindo 5
Bangunan2 bergoyang makin kencang..dan pada dinding2 bangunan akan timbul retakan yang akan semakin membesar..kusen pintu dan jendela akan berubah bentuknya sehingga membuat pintu dan jendela sulit dibuka..saluran gas dan air bisa rusak yang dapat menyebabkan kebakaran..daerah2 industri terancam resiko kebakaran..orang2 mulai sulit untuk berdiri

Shindo 6
Rumah2 runtuh..rusaknya infrastruktur publik seperti jalan layang yang runtuh..dan tanah longsor..kebakaran yang dipicu oleh listrik,gas pecah dan tangki penyimpanan minyak.

Shindo 7
Orang2 bisa terlempar dari tanah..bahkan bangunan tahan gempa sekalipun mempunyai kemungkinan untuk hancur..

Lebih dari 20% Gempa bumi besar di dunia(di atas 6 scala richter) terjadi di jepang.tapi,orang jepang tidak membicarakan besarnya gempa,Badan Meteorologi Jepang mengukur besarnya tetapi media tidak banyak menyiarkan tentang itu..

Magnitude mengukur kekuatan gempa pada sumbernya. Sebagai contoh, tahun 2011 di Tohoku, Gempa itu berkekuatan 9,0.

peta Shindo saat gempa tohoku tahun 2011
Shindo adalah skala untuk gempa hanya digunakan di Jepang dan Taiwan. Ini mengukur kekuatan gempa pada lokasi yang berbeda.Shindo menyediakan informasi lebih lanjut yang sangat akurat. Misalnya, Gempa Tohoku besar pada tahun 2011 adalah shindo 7 di Miyagi dan shindo 5 di Tokyo
Hebatnya, Badan Meteorologi Jepang mampu mengukur Shindo untuk seluruh negara secara real time. Mereka juga dapat memprediksi intensitas shindo dari gempa bumi.


9 prinsip dasar dalam kebudayaan dan Kesenian Jepang

Ada 9 prinsip yang mendasari seni dan budaya Jepang.

Mereka disebut estetika - konsep yang menjawab pertanyaan: apakah seni? Ada 9 estetika Jepang. Mereka adalah dasar untuk seni Jepang, fashion, budaya pop, musik dan film.

1. Wabi-sabi (ketidak sempurnaan)

dapatkah teman2 bayangkan bila karakter dalam film itu sempurna??kadang memang ketidak sempurnaan yang membuat hidup menarik..konsep dari wabi sabi sendiri mencakup untuk sesuatu yang tidak kekal.
contoh : bunga sakura terlihat sangat indah karena tidak bertahan selamanya

2. Miyabi (keanggunan)

Miyabi sering diterjemahkan "patah hati". Ini semua tentang menghilangkan apa pun yang vulgar. Apakah bersumpah membuat film yang lebih baik?

3. Shibui (halus)

Shibui berarti sederhana, halus atau mengganggu. Ini berarti bahwa hal-hal yang lebih indah ketika mereka berbicara untuk diri mereka sendiri..dan tidak terlihat keras saat berhadapan dengan anda

4.iki(orisinalitas)


dalam hal ini adalah tentang mempertahan kan budaya jepang yang original(asli milik Jepang),,walau sudah terkena dengan dampak budaya asing..dan juga keunikan..maka jepang akan selalu merayakan segala sesuatu yang unik dan menunjukkan wibawa bangsa nya

5. Jo-ha-kyu (memperlambat, mempercepat, akhir)


Jo-ha-kyu adalah tempo yang dapat diterjemahkan sebagai - mulai perlahan-lahan, mempercepat dan berakhir secara tiba-tiba. Estetika ini digunakan oleh seni tradisional Jepang seperti upacara minum teh. Ini juga digunakan secara luas oleh seni bela diri Jepang.

dalam kehidupan modern ini juga tergambar dalam seni movie,musik dan periklanan

6.Yugen(misterius)

Yugen menyatakan bahwa hidup akan membosankan bila semua fakta telah terbuka..maka dari itu setiap kita menonton film jepang,kita tidak akan mendapat penjelasan yang tepat untuk film tersebut

7.Geido (disiplin dan etika)

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa seni bela diri Jepang (dan seni tradisional) semua tentang disiplin? Etika dan disiplin membuat hal-hal lebih menarik.

8. Ensou (kosong)

Ensou adalah konsep zen. Hal ini sering diwakili oleh lingkaran. Hal ini dapat berarti tak terhingga atau kehampaan. Ini agak sulit untuk menjelaskan. Anda harus menghabiskan banyak waktu bermeditasi untuk benar-benar mendapatkannya.

9. Kawaii (cute/imut/lucu)

Kawaii/lucu/imut. Beberapa berpendapat itu adalah estetika Jepang yang baru. Yang lain mengatakan kawaii selalu menjadi bagian dari budaya Jepang. setidaknya, itu sudah pasti menjadi estetika Jepang yang paling populer dalam beberapa tahun terakhir.

Sunday, July 14, 2013

Inilah Cara Jepang Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas


Penyebab terbesar kemacetan adalah peningkatan volume kendaraan yang tidak diimbangi dengan sarana jalan yang ada. Artinya kalo tidak mau macet pilihannya adalah menambah sarana jalan atau mengontrol peningkatan volume kendaraan. Dan jika meninjau dari keterbatasan lahan yang ada, rasanya pilihan nomor dua lebih feasible untuk diimplementasikan. Berikut adalah cara yang dilakukan Jepang untuk mengontrol peningkatan volume kendaraannya.
1. Pembatasan tingkat emisi pada setiap kendaraan

Di kaca depan setiap mobil di jepang ditempeli sticker sertifikasi uji emisi dengan batas waktu masa berlakunya. Jika lewat masa berlakunya maka polisi berhak menilang. Uji emisi ini dilakukan berkala. Biasanya waktu uji emisi pertama adalah 3 tahun setelah membeli mobil, kemudian setiap dua tahun setelah itu. Uji emisi ini dilakukan oleh perusahaan swasta yang tersertifikasi di Jepang. Hasil uji emisi berupa data tingkat emisi yang dikeluarkan mobil kita dan daftar suku cadang yang harus diganti untuk mengembalikan performa mobil ini dengan tingkat emisi yang diperbolehkan. Untuk mendapatkan sertifikat uji emisi, semua suku cadang dalam daftar tersebut harus diganti. Biasanya ini memakan biaya yang cukup mahal yang untuk beberapa kasus biayanya melebihi biaya jika membeli mobil baru. Pada saat itulah orang membuang mobil lamanya dan mengganti dengan yang baru. Dengan begitu, bertambahnya satu unit mobil baru di jalan diimbangi dengan berkurangnya satu unit mobil tua di jalan. hasilnya jumlah mobil di jalan konstan.

2. Pengaturan pajak
Semakin tua sebuah kendaraan maka pajak yang harus dibayar menjadi lebih tinggi. Hal ini mengacu pada tingkat emisi yang dikeluarkan kendaraan ini. Semakin tua sebuah kendaraan maka produksi emisinya menjadi lebih tinggi dan berkontribusi lebih besar dalam mengotori lingkungan, hal ini yang menyebabkan nilai pajaknya yang lebih tinggi. Hal ini juga membuat orang lebih memilih punya mobil baru karena malas bayar pajak yang tinggi. Seperti halnya poin nomor satu di atas, pertanyaannya adalah “trus mobil lamanya dikamanain?”, “dibuang?? dibuang kemana?” Untuk yang kondisinya masih baik bisa dijual lagi dengan harga yang tentunya lebih murah dan si pembeli pun harus bersiap-siap membayar pajak yang cukup tinggi. Untuk yang kondisinya sudah jelek, mobil ini dihancurkan kemudian di recycle. FYI, untuk menghancurkan mobilnya si pemilik pun harus mengeluarkan biaya lagi, membuat orang semakin malas punya mobil sendiri.

3. Parkir mahal

Untuk parkir di apato (apartemen tempat orang jepang biasa tinggal) biaya parkir perbulan biasanya mencapai 6000 sampai 25000 yen. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 600 ribu sampai 2,5 juta rupiah per bulan. Di tempat-tempat umum seperti mall, bandara, dll biasanya parkir menggunakan system coin yang dihitung perjam. Biasanya biaya yang diperlukan sekitar 200 yen per jam. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 25000 rupiah perjamnya. Walaupun ada juga tempat-tempat yang digratiskan untuk parkir biasanya di kantor dan di tempat umum yang tidak terlalu besar seperti convenience store, restoran-restoran kecil, dll.

4. Biaya tol mahal

Biaya yang diperlukan saat lewat satu gerbang tol sekitar 900-1000 yen. Jika dikonversi ke rupiah sekitar 100 ribu rupiah. Kalau bepergian cukup jauh biasanya melewati 2 sampai 3 kali gerbang tol. 2 hari yang lalu saya bersama rekan di kantor pergi ke Narita untuk menjemput rekan kami yang datang dari Indonesia. Kami kemudian mengantar mereka ke apatonya di Funabashi shi Chiba Ken, baru kemudian kembali ke kantor di Fujisawa Shi Kanagawa Ken. Seharian itu ongkos tol yang dikeluarkan sekitar 10ribu yen. jika dikonversi ke rupiah berarti satu juta rupiah hanya untuk biaya tol pada hari itu.

5. Sarana transportasi umum yang baik

Dari semua uraian di atas, point ke 5 inilah yang memang jadi kuncinya. Sarana transportasi umum seperti bus dan kereta api yang nyaman, teratur, informatif, selalu tepat waktu dan relatif murah membuat orang cenderung memilih menggunakannya dibandingkan punya kendaraan sendiri. Kereta datang setiap 5 menit sekali dan tepat waktu. Di stasiun, di dalam kereta, di internet kita bisa dengan mudah mengakses informasi rute untuk mencapai suatu tempat lengkap dengan estimasi waktu dan biaya yang diperlukan. Biaya yang diperlukan pun relatif lebih murah. Biaya untuk rute terjauh “Odakyu-Line” jalur kereta yang biasa saya pakai dari shinjuku station sampai enoshima station adalah 610 yen kalo dikonversi sekitar 65000 rupiah. Padahal shinjuku dan enoshima berada di provinsi yang berbeda. Jauh lebih mudah dan murah daripada menggunakan mobil pribadi.
Kesimpulannya, untuk membatasi volume kendaraan cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan biaya operasional penggunaan mobil pribadi yang hasilnya bisa dijadikan pendapatan negara, dan membuat sarana transportasi umum yang memadai yang membuat orang nyaman saat mengendarainya.